Memahami Makna Jowo digowo, Arab digarap, Barat diruwat

<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> <a href="http://i.imgur.com/S0mlKw8.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://i.imgur.com/S0mlKw8.png" /></a></div> <br /> Ini adalah salah satu pesan dari para leluhur yang diwariskan kepada kita sebagai warga negara Indonesia, khususnya orang Jawa.<br /> <b><span style="color: blue;"><br /></span></b> <b><span style="color: blue;">Jowo digowo (Jawa dibawa)</span></b><br /> Artinya, kemanapun dan dimanapun, budi pekerti itu harus selalu dibawa/diterapkan. Jangan sampai menjadi "Wong Jowo kang ilang Jawane". Jowo di sini bermakna Subosito (Tatakrama).<br /> <br /> <span style="color: blue;"><b>Arab digarap</b></span><br /> Artinya, jangan langsung dipakai begitu saja apa-apa yang berasal dari Arab, tetapi lebih dulu harus dipelajari, dimengerti, dan dipahami. Hal ini terutama untuk kaum Muslimin harus bisa membedakan mana yang budaya Arab, dan mana yang merupakan ajaran Islam. Tidak semua yang Arab itu Islam.<br /> <br /> <span style="color: blue;"><b>Barat diruwat</b></span><br /> Ini kadarnya lebih rumit daripada menggarap. Apa yang datang dari barat itu harus diruwat, sesuai atau tidak dengan budaya dan ajaran kita. Jika tidak sesuai, maka harus dibuang. Jika masih ada kesesuaian, kita lihat lagi hasilnya, bermanfaat atau tidak bagi kita. Jadi tidak cuma sekedar ambil yang baik dan buang yang buruk.<br /> <br /> <br /> <br />

Memahami Makna Jowo digowo, Arab digarap, Barat diruwat

Ini adalah salah satu pesan dari para leluhur yang diwariskan kepada kita sebagai warga negara Indonesia, khususnya orang Jawa. Jowo di...

Baca selengkapnya »